Saturday, February 27, 2010

Jika Masjid Hanya Sebatas untuk Ritual Sholat Saja


Bunyi-bunyi itu membangunkanku dari tidur lelap. "Ya Allah, udah Subuh tho?Ku lihat jam di Sony Erricson-ku, "Betul, udah pukul 04.30 .. tapi kayaknya kok belum adzan?"

Bunyi-bunyi itu tak lain adalah serangkaian ritual 'doa dan sholawat' yang dilantunkan oleh si muadzin sebelum angkat suara buat adzan, keras memang ... dan cukup mengganggu (buat yang mau khusyuk sholat malam)

Akupun beranjak ke masjid, walau sudah terkena guyuran air PAM Jakarta, mataku masih sayu (kayak TJ aja). Setelah sholat, mulailah sang imam memimpin zikir diikuti jama'ahnya..

Setelah hampir seperempat jam, selesai sudahlah... (Alhamdulillah!) jama'ah pun keluar sambil bersalaman sembari mendengungkan sholawat (!)

Nah, giliran ane deh ... Biasalah, 'semedi' sebentar buat ngelancarin hafalan (jangan dikira aliran sesat loh, maksudnya muroja'ah) ...Tapi tiba-tiba "Ceklek!!" sang imam mematikan lampu, "Waduh, masjidnya kok kayak mau dikunci?" Gimana nih?

Buat sekadar renungan...
Bukannya zaman Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- dan para sahabatnya dulu. masjid merupakan pusat menggali ilmu?

Juga buat tempat bermusyawarah, bersilaturahmi, dan bertukar pikiran?

Bahkan tempat mengatur strategi perang, dan melatih pasukan!

Sedangkan zaman sekarang, masjid hanya dikhususkan buat ritual 'sholat' saja, pelbagai perayaan yang hanya bersifat seremonial, juga pengajian'kering' yang tak banyak menambah wawasan ilmu dan iman... [*end]


2 Komentar »:

za12th said...

zek...ana izin copas ya

ahmadezaky said...

Fadhooolll.....ane gak rugi kok, malah untung hehehe

Post a Comment

 

ahmaDezaky © 2008. Chaotic Soul :: Converted by Randomness